end of the story
Halo, saya baru saja men publish beberapa tulisan saya yang berujung draft karena beberapa alasan yang bikin susah buat di publish huft. Ah sekarang saya ingin bercerita tentang perpisahan.
Iya, perpisahan, sesuatu yang pasti akan ditemui oleh semua orang, sesuatu yang entah kapan akan terjadi, sesuatu yang bisa jadi paling dinanti-nantikan atau bahkan dihindari. Berpisah dengan dosen killer, berpisah dengan kakak senior yang cantik dan ganteng, berpisah dengan orang yang dicintai seperti teman, keluarga atau bahkan pacar.
Tapi sebuah perpisahan pasti di awali oleh sebuah pertemuan, gak mungkin kan kita berpisah dengan seseorang yang gak pernah kita temui sebelumnya? Yah sama dengan cerita yang saya alami ini, tentang perpisahan yang diawali oleh pertemuan. Dengan cara yang sama kami bertemu, dengan cara yang sama pula kami berpisah.
Mungkin alasan kami berpisah tidak bisa menjadi tolak ukur yang cukup rasional tapi, ketika dimasukan sebuah perasaan, sesuatu yang tidak rasional pun dianggap rasional. Jika boleh jujur, perasaan yang dulu ada tetap masih ada di hati, tapi sebuah hubungan dijalani oleh dua manusia, jika satu manusia sudah tidak ingin mempertahankan, apalah arti sebuah hubungan.
Apa yang membuat dia bertahan?
"Banyak hal yang bikin aku bertahan dan hanya sedikit hal yang bikin aku gak tahan, tetapi yang sedikit bukan berarti tidak mendominasi, justru perasaan-perasaan kecil itu yang berkembang menjadi besar."
Apa yang membuat saya bertahan?
"Jika kamu berkata demikian, banyak orang yang bisa menggantikan posisi aku. Alasan aku bertahan adalah karena cuman kamu, dimana harga diri masih ada nilainya, saat kita berpisah, harga diri aku pun ikut pergi, and I left with nothing."
Mungkin benar harga diri saya sekarang adalah nol. Tapi saya yakin, meskipun sakit, sedikit demi sedikit meskipun berat, saya akan memupuk harga diri saya lagi sampai saya akan menemui orang yang bisa mengangkat harga diri saya berlipat ganda. Meskipun saya yakin, saya pasti akan sakit. Dan kenyataannya, memang rasanya sakit sekali.