mangoli

Teman saya bilang, takdir itu iseng. Iseng, soalnya kita dipertemukan, iseng soalnya we never thought we will ended up like this, iseng soalnya selalu timbul masalah masalah yang enggak pernah dipikirin sebelumnya.

I never thought I would have such a problem, terlebih lagi, saya tidak pernah sekali pun berpikiran bahwa masalah itu akan saya jalani bersama teman saya itu. Lucu ya, bagaimana dua orang yang tidak pernah berpikir akan menjalin sebuah hubungan tiba tiba menjalin hubungan begitu saya. Takdir memang iseng.

Sudah hampir lima bulan saya menjalin hubungan dengan teman saya ini. Aneh ya, saya merasa lama sekali dengan dia, tapi sekaligus cepat. Kalo dipikir lima bulan itu berlalu begitu saja tapi setelah diingat banyak sekali yang terjadi selama lima bulan ini. Entah kenapa yang dulunya saya sering curhat soal acara, sekarang saya dan dia berada di tempat yang sama untuk membuat acara yang dulu saya eluh eluhkan.

Mungkin, saya belum ingin untuk bercerita tentang acara itu, mungkin saya akan bercerita tentang acara itu tapi tidak sekarang. Mungkin saya akan bercerita tentang acara itu tapi di blog saya yang satunya lagi. Toh, blog ini kelihatannya gak cocok kalo saya buat cerita tentang acara saya itu.

Kembali bicara soal takdir, takdir yang sangat iseng. Takdir yang membuat saya dan teman saya ini berbicara tentang sesuatu yang mungkin orang lain akan sangat kaget kalau tau kita berbicara soal masalah itu. Saya dan teman saya pun kaget. Kita berbicara soal masa depan. Masa depan, seperti meramal sesuatu yang gak pasti, menerka nerka seperti apa masa depan saya, dia, atau bahkan kita. 

Saat kita bicara soal masa depan, pilihannya ada dua, realistis atau romantis. Dua pilihan yang sangat bertolak belakang. Dua pilihan yang bisa saja tidak terpisahkan kalau kita sudah siap. Lucu ya, jangankan untuk ngomongin masa depan, jadian saja sudah merupakan suatu keajaiban.

"Aku pernah kepikiran, apa kita nikah aja ya sekarang supaya rasa yang ganjel ini bisa ilang"
"Kalau kita nikah sekarang, aku kayak tau gitu dipikiran orang orang bakalan kayak gimana"
"Wah hamil yak, gitu kali ya orang orang bakal mikirnya"

People talk what they want to talk, people see what they want to see. Kita gak bisa melulu nyetir pikiran orang. Mereka punya pikiran masing masing, kita gak bisa memaksa mereka buat tau kalau kita memang menikah, apa yang sebenernya kita pikirin, they will never know, they will never try to know and they will never care.

Ah....mangoli.....

Postingan Populer