draft #1
Pernah gak sih kalian merasa muak? Muak akan hal yang
stagnan dan membosankan. Bahkan, muak pun dirasa gak cukup buat
merepresentasikan apa yg ada di dada. Mual, mau muntah karena jijik akan
kebusukan yang berulang-ulang. Tapi yang busuk itu bukan orang lain, yg busuk
itu justru diri saya sendiri, pikiran saya sedang jelek-jelek nya. Kalau saja
bisa saya keluarkan isi otak saya, mungkin sudah busuk akibat terlalu lama
memikirkan hal-hal negatif yang berujung dendam.
Apakah saya mampu? Apakah jawaban yang saya lontarkan sudah
cukup membuat mereka puas? Apakah saya sudah cukup bijak untuk berbicara
seperti ini?
Sudah cukup lama saya menutup mata dalam melihat kebusukan
yang ada pada diri saya. Sangking busuknya, rasanya cukup sulit untuk kembali
ke jalan yang benar. Kasihan, tapi sudah cukup banyak saya mengasihani diri
saya sendiri. Manja.
Saya pernah membaca sebuah buku yang bertuliskan jika
manusia itu diberi kemampuan yang sama, yang membedakan kita adalah bagaimana
cara kita mengolah kemampuan kita itu. Apakah saya sudah mengolah kemampuan
saya dengan baik? Bagaimana jika yang selama ini saya melakukan yang menurut
saya baik padahal sebenarnya itu hanyalah pembenaran atas apa yang saya lakukan
belaka?
Cukup banyak pertanyaan yang muncul tapi tidak pernah ada
jawaban yang konkrit atas hal-hal yang saya pertanyakan. Mungkin karena saya
selalu bertanya kepada diri saya sendiri, karena bertanya kepada orang lain
menurut saya percuma, karena saya lah yang bertanggung jawab atas apa yang saya
lakukan, bukan orang lain. Orang lain hanya bisa berkata, jika mereka salah,
impact nya pasti akan balik ke kita sendiri, kan?